Thursday, October 29, 2015

PENGOLAHAN

Pengolahan selalu dilakukan secara majemuk.

Pengolahan dilakukan agar meningkatkan nilai tambah(warna, gizi, aroma, rasa, dll) ke konsumen dan memperpanjang masa simpan.


PENGOLAHAN KOPI
Masa panen kopi adalah saat hujan pertama(lembab), karena lembab bunganya mekar, Umumnya diolah menjadi bubuk kopi. Hal  pertama yang dilakukan adalah pengelupasan kopi. Pengelupasan kopi dilakukan dengan cara kering dan cara basah. 
Cara kering: panen->cuci->kupas->pulper
Cara basah; terjadi fermentasi, lalu kulit copot

Pengolahan menjadi bubuk kopi:
  1. cara tradisional: kopi->dikupas->biji kopi->digoreng(dipengaruhi waktu dan suhu)->masukin ke lesung->tumbuk sampai halus->diayak->bubuk kopi
  2. cara modern: kopi->dikupas->biji kopi->digoreng(dipengaruhi waktu dan suhu)->crusher         ->bubuk kopi
Cara ekstraksi: bubuk kopi + air panas -> supaya kafeinnya larut

PENGOLAHAN SINGKONG(UBI KAYU)
Masa pemanenan singkong adalah 12-14 bulan. Salah satunya adalah dijadikan tepung tapioka. Caranya adalah: 
dicacak->dicuci->dikupas->dihancurkan->diekstraksi->pemisahan protein->pemisahan air                  ->penguapan->tepung tapioka(dibungkus penimbang)

Persen efisiensi: 3 kg singkong menjadi 1 kg tepung tapioka



Sunday, October 25, 2015

FORMAT KARYA TULIS

JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL(Jika terdapat lebih dari 3 tabel)

DAFTAR GAMBAR(Jika terdapat lebih dari 3 gambar)


I. PENDAHULUAN
  1. LATAR BELAKANG
    1. INFO
    2. SEJARAH
    3. ALASAN
  2. TUJUAN/RUMUSAN MASALAH(Tidak boleh menggunakan kalimat tanya)
  3. HIPOTESIS
II. TINJAUAN PUSTAKA
  1. DASAR TEORI
  2. METODOLOGI(Membahas kelebihan/kekurangan setiap metode yang digunakan dan alasan mengapa menggunakan metode tersebut)
III. HASIL PENELITIAN/PROSES

IV. PERHITUNGAN/PEMBAHASAN

V. KESIMPULAN/SARAN


DAFTAR PUSTAKA
Data yang termasuk dalam pustaka hanya jurnal penelitian. Blog tidak termasuk dalam daftar pustaka.

LAMPIRAN
Berisi bukti-bukti penelitian(foto, teks/hasil wawancara, video, dan lain-lain)



Catatan Tambahan:
1. Spasi yang umumnya digunakan pada penulisan karya tulis adalah 1,5-2.
2. Pada setiap halaman judul bab (bab 1, bab 2, dst.) tidak perlu dituliskan nomor halaman.
3. Nomor halaman pada umumnya dituliskan pada posisi tengah bawah/kanan bawah kertas.
4. Untuk mempermudah pembuatan daftar isi, pada setiap penulisan bab dan sub bab dapat menggunakan "heading".
5. Judul tabel dituliskan di atas tabel, sedangkan judul gambar dituliskan di bawah gambar.
6. Jika memasukkan tabel pada laporan, diusahakan tabel tidak melewati 1 halaman.
7. Jika tabel atau gambar bukan berasal dari penelitian sendiri harus mencantumkan sumber pada kanan bawah tabel/gambar.

Sunday, October 18, 2015

PEMBUATAN BUBUK KOPI


Variasi rasa dan aroma kopi tergantung dari suhu dan durasi penggorengan biji kopi. Selain itu, juga dapat dipengaruhi oleh jenis biji kopi itu sendiri. Pembuatan bubuk kopi terdiri dari beberapa tahap yaitu:
1. Ekstraksi
         Pertama-tama biji kopi harus digoreng terlebih dahulu kemudian ditumbuk. Setelah itu, biji kopi yang telah ditumbuk akan dicampurkan ke dalam air dan didihkan sehingga kafein yang terkandung dalam biji kopi larut dalam air.
2. Filtrasi
       Hasil ekstraksi akan disaring menggunakan kertas saring untuk memisahkan ampas kopi dengan ekstrak kopi.
3. Evaporasi
       Ekstrak kopi yang telah diperoleh kemudian disemprotkan ke dalam ruangan vakum sehingga air dalam ekstrak kopi langsung menguap dan tersisa padatan ekstrak kopi yang dijadikan sebagai kopi instant.


Sunday, October 11, 2015

Pemisahan Antara 2 Zat

1. Padat dan Padat
    - Bisa ditampi / digoyang-goyangkan sampai terpisah antara materi padat dengan padatnya
    - Rimbang (dipisahkan berdasarkan gaya berat) contohnya: pada pencucian beras.
    Apabila dua zat yang sangat halus ingin dipisahkan bisa dengan cara sentrifusi dengan mesin sentrifungal.

2. Padat dan Cair
Contoh : mengekstraksi santan atau dengan cara konvensional dengan mengalirkan air diselokan yang memiliki sekat disepanjang selokan lalu nanti tapioka akan menyangkut di setiap sekat tersebut dan akhirnya mengendap. Lalu saat sudah terbentuk, bentuknya akan seperti adonan pempek. Ambil lalu jemur. Namun cara ini kurang diminati karena mudah terkontaminasi. Cara modern adalah diekstraksi yaitu dengan mengaduk tepung tapioka secara sentrifug, lalu dipisahkan singkong giling, kucurkan air, buang ampas, buang proteinnya, putar lagi, buang lagi airnya lalu akan mendapatkan pati yang basah. Lalu panaskan dan giling kembali.

3. Cair dan Cair
Contoh :  santan dengan cara di evaporasi sampai airnya menguap, untuk membuat wangi bunga atau lainnya dengan cara menguapkan yang titik didihnya lebih rendah. Maka air dari bunga tersebut akan menguap terlebih dahulu. Setelah itu air(harum) dari bunga tersebut didinginkan

Sunday, October 4, 2015

KELOR



Kelor atau merunggai(Moringa oleifera) adalah sejenis tumbuhan dari suku Moringaceae. Tumbuhan ini memiliki ketinggian batang 7-11 m. Daun kelor berbentuk bulat telur dengan ukuran kecil-kecil bersusun majemuk dalam satu tangkai, dapat dibuat sayur atau obat. Bunganya berwarna putih kekuning-kuningan dan tudung pelepah bunganya berwarna hijau. Buah kelor berbentuk segitiga memanjang yang disebut kelentang, juga dapat disayur.

DESKRIPSI
Batang berkayu (lignosus), tegak, berwarna putih kotor, kulit tipis, permukaan kasar; percabangan simpodial, arah cabang tegak atau miring, cenderung tumbuh lurus dan memanjang. Daun majemuk, bertangkai panjang, tersusun berseling, beranak daun gasal (imparipinnatus), helai daun saat muda berwarna hijau muda. Buah berbentuk panjang bersegi tiga, panjang 20 - 60 cm; buah muda berwarna hijau - setelah tua menjadi cokelat, bentuk biji bulat - berwarna coklat kehitaman, berbuah setelah berumur 12 - 18 bulan. Akar tunggang, berwarna putih, membesar seperti lobak.
Perbanyakan bisa secara generatif (biji) maupun vegetatif (stek batang). Tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi sampai di ketinggian 1000 m dpl, banyak ditanam sebagai tapal batas atau pagar di halaman rumah atau ladang.

KHASIAT DAUN KELOR

Perbandingan gram, daun kelor mengandung:7 x vitamin C pada jeruk 4 x calcium pada susu 4 x vitamin A pada wortel 2 x protein pada susu 3 x potasium pada pisang
Manfaat utama daun kelor adalah:
  1.  Meningkatkan ketahanan alamiah tubuh
  2. Menyegarkan mata dan otak
  3. Meningkatkan metabolisme tubuh
  4. Meningkatkan stuktur sel tubuh
  5. Meningkatkan serum kolesterol alamiah
  6.  Mengurangi kerutan dan garis-garis pada kulit
  7. Meningkatkan fungsi normal hati dan ginjal
  8. Memperindah kulit
  9. Meningkatkan energi
  10. Memudahkan pencernaan
  11. Antioksidan
  12. Memelihara sistem imunitas tubuh
  13. Meningkatkan sistem sirkulasi yang menyehatkan
  14. Bersifat anti-peradangan
  15. Memberi perasaan sehat secara menyeluruh
  16.  Mendukung kadar gula normal tubuh
Dari hasil analisa kandungan nutrisi dapat diketahui bahwa daun kelor memiliki potensi yang sangat baik untuk melengkapi kebutuhan nutrisi dalam tubuh. Dengan mengonsumsi daun kelor maka keseimbangan nutrisi dalam tubuh akan terpenuhi sehingga orang yang mengonsumsi daun kelor akan terbantu untuk meningkatkan energi dan ketahanan tubuhnya. Selain itu, daun kelor juga berkhasiat untuk mengatasi berbagai keluhan yang diakibatkan karena kekurangan vitamin dan mineral seperti kekurangan vitamin A (gangguan penglihatan), kekurangan Choline (penumpukan lemak pada liver), kekurangan vitamin B1 (beri-beri), kekurangan vitamin B2 (kulit kering dan pecah-pecah), kekurangan vitamin B3 (dermatitis), kekurangan vitamin C (pendarahan gusi), kekurangan kalsium (osteoporosis), kekurangan zat besi (anemia), kekurangan protein (rambut pecah-pecah dan gangguan pertumbuhan pada anak).